Mengapa Saya Memilih Dua Jam Ini untuk Merepresentasikan Dua Sisi Saya Sebagai Founder dan Venture Builder
Ada banyak alasan orang membeli jam tangan: desain, brand, atau gengsi.Bagi saya, jam tangan lebih dari sekadar alat penunjuk waktu. Ia adalah simbol filosofi, cerminan perjalanan,
Dua Jam, Dua Sisi Hidup Saya Sebagai Founder
Beberapa orang membeli jam tangan hanya karena desainnya.Saya memilih jam tangan karena filosofi. Hari ini saya memutuskan membawa pulang dua sahabat baru:⌚ Seiko Prospex Diver S
Personal Branding, Penting? *Lakukan Saja Orang Akan Tahu Kamu Siapa Nantinya
Dunia persosial media dan digital pasti tidak asing dengan FOMO personal branding dan kita harus personal branding blablabla.. Jauh sebelum itu, filsuf neuromarketing dan brand dun
Brand (Bisnis) Tanpa Founder yang Punya Integritas, Hanyalah Logo
Dalam dunia bisnis, seringkali orang berpikir bahwa yang paling penting adalah produk, solusi, atau layanan yang ditawarkan. Padahal, hari ini, pelanggan ingin tahu: siapa orang di
Selalu Ada Cerita Dibalik Proses Penciptaan Brand x Brand Imaji
Tulisan random tentang kasus brand, saya sering menuliskan proses-proses untuk setiap penciptaan sebuah brand yang akan berhasil dimasa mendatang. Agar saya bisa belajar sekaligus
Dilema Inovasi Mentok Pebisnis Glodok Bermental Underdog
Glodok-Jakarta, apakah dunia bisnis elektronika sedang tidak baik-baik saja? siang ini pergi ke glodok untuk bertemu salah satu pemain industri sebut saja “general supplier&#
Inorganic Growth dalam Strategi Bisnis
Inorganic growth adalah strategi pertumbuhan perusahaan yang didapat melalui merger, akuisisi, atau pembukaan cabang baru. Pertumbuhan ini terjadi di luar aktivitas bisnis perusa
Organic Growth dalam Strategi Bisnis
Organic growth atau pertumbuhan organik adalah strategi pengembangan bisnis yang memanfaatkan sumber daya internal perusahaan. Pertumbuhan ini dapat dilakukan tanpa kerja sama de
Seni Menciptakan Persepsi Brand
Harvard Business Review merilis tulisan berjudul ”How to Build Brand Religion” dimana tulisan itu menyebutkan, fanatisme terhadap brand yang terbentuk muncul tidak beda jauh